Jumat, 23 November 2007

Drama KOREA????????? I LikE It


FULL HOUSE


Inilah drama seri Korea yang “best seller” dengan tema cerita sederhana, namun dikemas dengan sangat memikat. Drama ini termasuk salah satu ikon Korea yang membuat banyak orang yang dulunya tidak menyukai Korea, akhirnya kepincut abis untuk terus menyaksikan drama Korea yang lain.
Dikisahkan tentang Li Yeong-jae, seorang aktor yang parlente dan tengah naik daun. Dalam perjalanannya ke Shanghai untuk pembuatan film terbarunya dengan artis lokal,ia dan Han Ji-eun (seorang gadis biasa yang cenderung naif) bertemu di pesawat. Han Ji-eun yang baru pertama kali naik pesawat dengan cuek bertanya ini itu bahkan memuntahkan makanan ke baju Yeong Jae. Dari sinilah “perjodohan” mereka sebenarnya telah dimulai.
Setelah Ji-eun pulang ke Korea, ia kaget karena rumahnya Full House yang dibangun almarhum ayahnya telah dijual oleh sepasang sahabat karibnya– yang merupakan satu-satunya sahabat yang dia punya. Lebih kaget lagi, karena yang membeli adalah Yeong Jae lewat perantara manajernya. Karena kasihan dengan Ji-eun yang telah yatim piatu dan sempat jatuh sakit, serta tidak punya siapa-siapa (karena temannya kabur entah ke mana), Li Yeong-jae menampung Ji-eun di rumahnya. Tapi ada syaratnya, Han Ji-eun harus mau bekerja sebagai pembantu — bersih-bersih dan memasak — karena Ji-eun juga harus membayar utangnya kepada Yeong-jae yang dipinjamkannya waktu di Shanghai.
Di sisi lain, Yeong-jae mencintai temannya semenjak kanak-kanak Hui-yuan yang juga menjadi desainer Yeong-jae. Namun ia bertepuk sebelah tangan, karena Hui-yuan justru mencintai seniornya Liu Mingge yang juga merupakan teman sepermainan Yeong-jae dan Hui-yuan sedari kecil.
Karena kesal cintanya ditolak, Yeong-jae melamar Ji-eun. Ji-eun yang tidak tahu apa-apa menolak mentah-mentah. Tapi ia luluh juga, karena ia diiming-imingi mendapatkan Full House. Ji-eun akhirnya setuju, karena perkawinan itu cuma kontrak 6 bulan, punya perjanjian tidak mencampuri kehidupan pribadi masing-masing, tidak ada kontak fisik, mendapatkan gaji sebagai istri, dan paling menggiurkan adalah mendapatkan Full House kembali. Perjanjian bisa batal– terutama hak mendapatkan Full House, jika membocorkan hal kawin kontrak ke pihak lain.
Sangat masuk akal, tinggal serumah, bertemu setiap hari,menumbuhkan benih-benih cinta di antara Li Yeong-jae dan Han Ji-eun. Meskipun pertemuan terbesar mereka adalah bertengkar, tidak mampu menghambat tumbuhnya benih cinta di antara keduanya. Bahkan Li Yeong-jae mencari-cari alasan untuk memperpanjang kontrak perkawinan menjadi 3 tahun.
Dalam perjalanannya, Han Ji-eun yang berprofesi sebagai penulis novel bertemu dengan Liu Mingge, orang kaya yang mempunyai perusahaan penerbitan. Bisa ditebak Liu Mingge yang sebelumnya acuh tak acuh dengan perempuan yang hanya mengejar-ngejarnya karena ketampanan dan kekayaannya, tergila-gila dengan Han Ji-eun yang polos.
Pertarungan pun dimulai. Liu Mingge yang geram melihat Li Yeong-jae yang sering menyia-nyiakan Ji-eun karena sibuk mengejar cinta Hui-yuan, berusaha menyenangkan dan selalu menjadi tempat curhat bagi Ji-eun. Li Yeong-jae pun dibakar api cemburu, meski di sisi lain tidak mau melepaskan Hui-yuan. Sedangkan Hui-yuan memanfaatkan Yeong-jae sebagai pelarian setelah cintanya ditolak Liu Mingge. Ia bertekad menghancurkan rumah tangga sahabat karibnya itu dan membawa kembali cinta Li Yeong-jae untuknya.
Meski sering bertengkar, berpisah dalam waktu lama dan “bercerai”, tidak membuat bara cinta antara Li Yeong-jae dan Han Ji-eun padam. Bahkan semakin menjadi-jadi. Cinta yang dipupuk oleh kebersamaan dan waktu itu membuat mereka akhirnya dipersatukan dalam mahligai rumah tangga yang seutuhnya dan sesungguhnya.
Para pemain Full House :
Rain Bi berperan sebagai Li Yeong-jae.Li Yeong-jae digambarkan sebagai seorang aktor yang populer, dipuja banyak gadis, namun mempunyai kepribadian yang masih labil, bahkan cenderung masih kekanak-kanakan. Ini terlihat dari cara ia memperlakukan Han Ji-eun istrinya yang sering diperlakukan dengan tidak adil. Namun kekuatan cinta mengajarkannya untuk bisa berkorban dengan cara menjauh dan meninggalkan Ji-eun dengan tujuan istrinya tak bakal menderita lagi karenanya.
Song Hye-Gyo sebagai Han Ji-eunBerperan sebagai gadis biasa yang cenderung naif,polos, jujur dan apa adanya. Meski sering dikatakan bodoh (burung bodoh) dan tidak mempunyai bakat dalam menulis oleh Yeong-jae, ia tidak pernah putus asa. Dengan bimbingan Liu Mingge, akhirnya ia bisa menjadi penulis novel sekaligus penulis skenario film yang laris dan berbakat. Dalam hati dan pikirannya ia tetap setia menyimpan cintanya rapat-rapat hanya untuk Yeong-jae, meski ada tawaran cinta tulus dari Liu Mingge.
Kim Sung-soo sebagai Liu MinggeDalam film ini ia berperan sebagai anak konglomerat yang kesepian jauh dari sanak saudara dan orang tua yang sibuk berbisnis di luar negeri. Ia mapan dan dikejar-kejar banyak wanita, tak terkecuali Hui-yuan yang hanya dianggap adik oleh Mingge. Sifat playboy-nya mendadak hilang setelah bertemu dengan Ji-eun yang tak peduli dangan kekayaan dan ketampanannya. Ji-eun tulus bersimpati untuk berteman dengan Liu Mingge, bahkan menemani Mingge saat ia berulang-tahun.
Han Eun-jung sebagai
Kurang lebih sama dengan karekter Liu Mingge, Hui-yuan adalah anak orang kaya yang juga kesepian. Kesibukannya sehari-hari adalah mengelola butik miliknya dan konsultan designer bagi Yeong-jae. Semula ia mencintai Liu Mingge yang suka melindunginya sewaktu kecil dari gangguan bocah laki-laki lain. Tapi karena ditolak, ia berbalik mengejar Yeong-jae yang kemudian disadarinya sebagai pelindung sejatinya. Ia tidak mau melepaskan Yeong-jae, meski tahu sahabatnya itu sudah menikah. Bahkan ia menantang Ji-eun untuk memenangkan cinta Yeong-jae






Princess Hours

Film serial ini adalah cerita klasik Cinderella masa kini. Namun jangan
khawatir akan jalan ceritanya, sangat asik untuk diikuti. Serial ini diinspirasi dari buku komik atau manga buatan Korea berjudul GOONG. Yang juga menarik dari film ini adalah pemainnya lumayan baru dalam berakting, berhubung chemistery yang kuat antara pemain, sutradara, dan skenario yang baik semua tantangan dalam produksi film serial ini dapat diatasi. Serial ini sangat terkenal di negara Korea, dan selalu ditunggu oleh penggemarnya.
Princess Hours ini mengisahkan kehidupan seorang gadis SMU dari kalangan rakyat biasa yang harus menikah dengan seorang pangeran karena desakan ekonomi dan janji almarhum sang kakek dengan keluarga kerajaan. Pernikahan ini harus terjadi karena desakan keluarga kerajaan yang harus segera mengisi posisi calon kaisar berikutnya mengingat raja yang sekarang sedang dalam kondisi tidak sehat. Proses adaptasi dengan keluarga kerajaan membuat sang gadis yang telah menjadi calon permaisuri menjadi frustasi.
Namun karena sifatnya yang selalu ceria membuat dia bisa diterima oleh pihak kerajaan. Jalinan cinta sang putri dan pangeran juga tidak mudah mengingat hubungan cinta pangeran dengan mantan pacarnya masih berlanjut, ini menjadi pokok masalah dalam film ini. Masalah juga semakin diperumit dengan hadirnya pangeran dari anak mantan kaisar yang telah wafat, yang dihasut oleh ibu kandungnya sendiri atau mantan permaisuri untuk mendapatkan posisi kaisar. Sekedar info, di Korea dikisahkan apabila kaisar/raja mangkat atau meninggal maka seluruh keluarganya harus keluar dari istana, karena yang berhak tinggal hanya raja.
Segala kekonyolan yang dilakukan sang putri juga asik untuk diliat, atau bagaimana akhirnya sang pangeran mulai mencintai sang putri dan mulai bisa melupakan mantan pacarnya serta kisah cinta sang pangeran yang terbuang dengan calon permaisuri yang mengakibatkan kisah cinta segitiga. Dan tentunya cerita bagaimana sang pangeran mengatasi segala masalah dalam mempertahankan gelarnya sebagai calon kaisar. Namun, kalo kita sudah tau ending-nya, apapun keputusan yang diambil oeh sang pangeran tidak menjadi soal. Yang penting happy !!

Namun yang dapat kita pelajari dari menonton film-film serial Korea adalah budaya, walaupun selalu ingin terlihat kebarat- baratan namun mereka tetap menampilkan budaya Korea (namun tetap ada kekurangan dari segi kostum, menurut saya norak banget apalagi busana kaum prianya, terlalu feminim bahkan kadang cenderung ke waria. Setiap cerita film yang diproduksi selalu mengikut sertakan tradisi mereka, seperti rasa hormat kepada yang lebih tua, makan di kedai pinggir jalan, pemandangan yang indah dan lain sebagainya. Padahal kalau mau ditelusuri bukankah kita bangsa yang kaya akan budaya dibanding bangsa lain. Kenapa kalau bikin cerita selalu sama dan terlalu bersetting America/Eropa?
Ambil contoh sebuah film dengan setting disebuah mall yang jelas-jelas di Jakarta tidak ada itu mall dengan setting terlalu eropa (memang ada sich, tapi tidak seperti yang digambarkan). Membuat saya berpikir itu mall di Jakarta daerah mana ya, maklum yang nulis ini juga banci mall :d. Next time semoga ada yang bikin film dengan cerita tentang kehidupan sehar-hari yang tidak lupa meluangkan waktu dengan adegan makan di warteg dan belanja dipasar tradisional, atau naik bis kota / angkot (film Garasi pernah menampilkan adegan ini).
Hmmm, tapi sayang ! Kabarnya sequel PH-2 semua pemainnya diganti total. Alamak !!! ……kita tunggu aja dech kelanjutan ceritanya sepertiapa. Tapi gak asik aja kalo pemainnya diganti. Nerima pemain baru khan susah banget dibenak kita.


Jewel In The Palace

Ini Film favoritku, cerita nyata dari negara korea. kisah dokter wanita pertama korea.. sangat menyentuh.. keren sekalii, bagi yang belum nonton ini wajib ditonton, penambah semangat. Ceritanya beginiSuh Jang-geum adalah putri seorang mantan panglima kerajaan Suh Chun-soo dan dayang istana Park Myeong-yi. Ayah dan ibunya sendiri bertemu secara kebetulan, Myeong-yi tersingkir dari istana karena mengetahui konspirasi yang dilakukan oleh keluarga Choi.Nyaris tewas diracuni, wanita itu ditolong oleh sahabat baiknya Han Ae-jong sampai akhirnya bertemu dan menikah dengan Chun-soo, yang juga memendam masa lalu pilu. Diramal bakal bertemu oleh tiga wanita yang bakal menentukan hidupnya, pria itu akhirnya mengorbankan jiwanya demi menyelamatkan putrinya dan sang istri.Jang-geum malah harus hidup sebatang kara setelah Myeong-yi meninggal akibat panah anak buah mantan sahabat yang menjadi rivalnya dayang Choi Sang-gong. Namun nasib baik masih mengiringinya, ia diangkat anak oleh pasangan Kang Deok-goo dan Na Joo-daek. Selain itu, nasib juga membawanya bertemu dengan pria yang belakangan menjadi raja Jeong-jong.Menempuh pendidikan di istana sebagai calon dayang, Jang-geum besar di istana serta memiliki dua sahabat : Choi Geum-young dan Lee Yeon-seng. Ia dirawat oleh Dayang Han, tanpa tahu bahwa wanita itu adalah sahabat baik ibunya. Setelah melewati berbagai rintangan, sang guru berhasil menduduki jabatan Dayang Utama.Kebahagiaan Jang-geum semakin lengkap setelah identitas Dayang Han terbongkar, namun hal itu tidak berlangsung lama. Dayang Choi yang haus kekuasaan akhirnya berhasil menyingkirkan seterunya lewat insiden bebek sulfur yang membuat sakit Raja semakin parah.Kejadian itu membuat Dayang Han dan Jang-geum, yang memiliki talenta diatas rata-rata dalam memasak, harus tersingkir dan dibuang ke pengasingan. Dalam perjalanan, sang guru yang begitu dihormati meninggal dunia. Keruan saja, hal ini membuat gadis itu putus asa dan berulang kali berusaha kabur untuk kembali ke istana.Tapi, pertemuan dan perkenalan dengan tabib wanita bernama Jang-do kembali mengubah arah hidup Jang-geum. Dasar memiliki bakat luar biasa, ia mulai menerima nasib dan belajar ilmu obat-obatan dengan keras. Hasilnya, gadis itu berhasil kembali ke istana dengan status baru : tabib kerajaan.Ketika kembali, ia mendapati semua sudah berubah : Dayang Choi dan Geum-young telah menduduki posisi puncak (dibantu oleh kaki tangan mereka Yong-ro), sementara Dayang Min dan Ah Jang yang dulu berpihak pada mendiang Dayang Han tersia-sia. Nasib Yeong-seng jauh lebih baik, ia diangkat menjadi selir Raja.Kembalinya Jang-geum ke istana keruan saja membuat musuh-musuhnya kaget, terutama Dayang Choi yang telah tahu siapa gadis itu sebenarnya. Lewat kerja sama dengan Perdana Menteri dan kakaknya Choi Pan-sool, ia berusaha menyingkirkan Jang-geum dan salah satu pejabat yang karirnya cepat melesat dan bersimpati pada gadis itu Min Jeong-ho.Berkat taktik Jeong-ho, yang ahli strategi, Jang-geum akhirnya berhasil menyingkap kebusukan keluarga Choi sekaligus membersihkan nama mendiang ibu dan gurunya. Keluarga Choi yang telah turun-temurun menguasai dapur kerajaan akhirnya terusir, dan dayang Choi tewas setelah sebelumnya sempat meminta ampun didepan makam Park Myeong-yi.Intrik ternyata tidak hanya berhenti disitu, Raja yang telah mempercayai Jang-geum (dan belakangan jatuh cinta) mengangkatnya sebagai Tabib Agung. Hal itu sudah tentu mencuatkan protes, sebab dimasa itu tidak ada satu wanita pun yang pernah menduduki posisi puncak. Yang menyedihkan, orang-orang yang sebelumnya menjadi sekutu Jang-geum berbalik melawannya.Meski sudah menjalankan tugas sebaik-baiknya, Jang-geum akhirnya tidak berhasil menyelamatkan nyawa Raja yang telah sakit parah. Di saat akhir, sang atasan mengirimnya keluar dari kerajaan ditemani Jeong-ho karena sadar setelah meninggal, tidak ada yang bisa menyelamatkan nasib Jang-geum.Beberapa tahun telah berlalu, Jang-geum hidup tenang bersama Jeong-ho dan memiliki seorang putri yang sama cerdasnya sambil terus mengobati orang-orang. Hidup sama seperti ayah-ibunya yang jadi pelarian, mereka akhirnya tertangkap oleh para pengawal kerajaan. Namun berbeda dengan sebelumnya, rupanya kesalahan Jang-geum dan Jeong-ho telah dimaafkan.Reuni antara keduanya dan Permaisuri, Yeon-seng yang telah bergelar selir Soo-waen dan para sahabat lama berlangsung mengharukan. Meski namanya telah dibersihkan dan dijanjikan untuk kembali menjabat sebagai Tabib Agung, Jang-geum akhirnya memilih untuk hidup tenang bersama Jeong-ho dan putrinya di desa sambil menjalankan panggilan hidup yang sebenarnya : mengobati mereka yang membutuhkan.
Ini semua yang aku suka.... Keren khan........